Sabtu, 15 Januari 2011

20 November 1988

Tepat pk. 00.00 Wib aku terjaga dari tidur, berdoa...
Berbagai perasaan berkecamuk dalam diri saya, inilah saat-saat kehidupan yang lebih dewasa, selamat tinggal masa remaja yang penuh kenangan manis, kini aku harus lebih serius, lebih berhati-hati, lebih baik dan lebih segalanya untuk kehidupan yang lebih berarti.
0o.30 wib , mulai mendaki
Tuhan menngijinkan alam ramah kepada kami. Menjelang dini hari hujan telah berhenti turun, bulan muncul diantara awan-awan tipis, langit hitam pekat sangat kontras oleh kehadiran sang penghiasnya : bintang-bintang.Begitu banyak bintang bertabur diangkasa, lebih banyak dari yang aku lihat di langit kota semarang. Di langit sana seperti ramai cahaya lampu kota yang diam, " adakah penduduknya ?" . Memandang keluasan langit-langit membuahkan suatu perasaan yang tak dapat terselami, penuh dengan tanya akan banyak hal yang tak terjawabkan. Pada akhirnya akan terpalingkan kembali kepada sosok Maha Kuasa : DIA Tuhan yang luar biasa, seru sekalian alam.
Jacket, sweather, masker sarung tangan mulai difungsikan, barang-barang yang diperlukan diseleksi selebihnya kami titipkan di rumah pak Zam. Berdoa bersama, mohon ijin kepadaNya Tuhan pemberi hidup serta menyerahkan semua acara pendakian kedalam perlindungan dan pimpinanNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar